Archives April 2019

Ubah alamat localhost pada XAMPP

Pada postingan kali ini, saya mau sharing tentang cara mengubah alamat localhost.

Biasanya, ketika kita menginstall XAMPP, lalu ingin memanggil aplikasi kita, yang kita lakukan adalah mengetikan alamat localhost/nama_folder pada address bar browser.

Yang akan saya sharing pada postingan kali  ini adalah cara mengubah pemanggilan folder pada XAMPP. Jadi nantinya, kita tidak harus mengetikan alamat localhost/nama_folder, kita hanya tinggal mengetikan alamat xyz.com untuk memanggil aplikasi kita.

Langkah pertama, buka file hosts yang ada pada direktori E:\WINDOWS\system32\drivers\etc dengan notepad, (double click file hosts –> pada windows open with, click notepad)

nb : pada komputer saya, file system saya taruh di drive E:\, di kebanyakan komputer, biasanya file system ada pada drive C:\

isi dari file hosts kurang lebih seperti dibawah ini :

12345678910111213141516171819# Copyright (c) 1993-1999 Microsoft Corp.## This is a sample HOSTS file used by Microsoft TCP/IP for Windows.## This file contains the mappings of IP addresses to host names. Each# entry should be kept on an individual line. The IP address should# be placed in the first column followed by the corresponding host name.# The IP address and the host name should be separated by at least one# space.## Additionally, comments (such as these) may be inserted on individual# lines or following the machine name denoted by a '#' symbol.## For example:##      102.54.94.97     rhino.acme.com          # source server#       38.25.63.10     x.acme.com              # x client host 127.0.0.1       localhost

Langkah kedua, setelah anda membuka file hosts, anda harus menambahkan alamat domain yang nantinya akan anda gunakan sebagai alamat virtual host folder website anda.

untuk menambahkan alamat domain baru anda, tambahkan teks 127.0.0.1 nama_website.com lalu letakan di bawah teks 127.0.0.1 localhost

12345678910# For example:##      102.54.94.97     rhino.acme.com          # source server#       38.25.63.10     x.acme.com              # x client host 127.0.0.1       localhost #tambahkan alamat disini : 127.0.0.1       bw2.com

setelah melakukan dua langkah diatas, sekarang saatnya kita mengedit settingan server XAMPP, lakukan langkah-langkah dibawah ini :

langkah pertama, buka file httpd-vhosts.conf yang ada pada direktori E:\xampp\apache\conf\extra.

buka file tersebut dengan menggunakan notepad.

tambahkan teks dibawah ini pada file httpd-vhosts.conf

1234567891011<VirtualHost *:80> ServerAdmin admin@bw2.com DocumentRoot /xampp/htdocs/bw2 ServerName bw2.com ServerAlias bw2.com </VirtualHost>

kurang lebih, nantinya file tersebut akan jadi seperti dibawah ini :

12345678910111213141516171819202122232425262728293031323334353637383940414243444546474849505152535455## Virtual Hosts## If you want to maintain multiple domains/hostnames on your# machine you can setup VirtualHost containers for them. Most configurations# use only name-based virtual hosts so the server doesn't need to worry about# IP addresses. This is indicated by the asterisks in the directives below.## Please see the documentation at# <URL:http://httpd.apache.org/docs/2.2/vhosts/># for further details before you try to setup virtual hosts.## You may use the command line option '-S' to verify your virtual host# configuration. ## Use name-based virtual hosting.###NameVirtualHost *:80 ## VirtualHost example:# Almost any Apache directive may go into a VirtualHost container.# The first VirtualHost section is used for all requests that do not# match a ServerName or ServerAlias in any <VirtualHost> block.###<VirtualHost *:80>##ServerAdmin postmaster@dummy-host.localhost##DocumentRoot "E:/xampp/htdocs/dummy-host.localhost"##ServerName dummy-host.localhost##ServerAlias www.dummy-host.localhost##ErrorLog "logs/dummy-host.localhost-error.log"##CustomLog "logs/dummy-host.localhost-access.log" combined##</VirtualHost> ##<VirtualHost *:80>##ServerAdmin postmaster@dummy-host2.localhost##DocumentRoot "E:/xampp/htdocs/dummy-host2.localhost"##ServerName dummy-host2.localhost##ServerAlias www.dummy-host2.localhost##ErrorLog "logs/dummy-host2.localhost-error.log"##CustomLog "logs/dummy-host2.localhost-access.log" combined##</VirtualHost> <VirtualHost *:80> ServerAdmin admin@bw2.com DocumentRoot /xampp/htdocs/bw2 ServerName bw2.com ServerAlias bw2.com </VirtualHost>

oke, proses penambahan alamat domain pada server local selesai di lakukan, langkah terakhir, anda harus mereset service APACHE pada windows XP…,

caranya, masuk ke Control Panel –> Administrative Tools –> Services –> cari “services Apache” –> Click Kanan lalu click Restart

😀

SELESAI…. 

Cara Membuat Tulisan Dan Gambar Bergerak

Bagaimana Cara Membuat Tulisan Dan Gambar Bergerak di blog? Mungkin pertanyaan ini sering di tanyakan oleh blogger pemula. Kenapa? Karena dalam mengelolah blog tersebut, sobat ingin menampilkan sesuatu yang berbeda atau boleh di katakan ingin membuat blog sobat terlihat keren dari blogger lainnya. Saya pun demikian, ingin memberikan sesuatu yang berbeda untuk pengunjung blog yang sederhana ini.

Nah sesuai dengan judul postingan saya kali ini, di khususkan untuk sobat pengunjung yang mau memperindah blog dengan menggunakan kode html <marquee>. Kode ini berfungsi untuk membuat tulisan atau gambar, bergerak atau mondar-mandir di blog sesuai keinginan sobat. Lebih tepatnya kode ini hanya berfungsi sebagai hiasan dalam suatu blog atau website seperti headline news dan lain-lain. Kode <marquee> sangat mudah untuk mengaturnya, jika sobat sudah mengetahuinya.

Jika sobat tertarik untuk mencoba atau menggunakan kode ini, berikut saya bagikan contoh kodenya serta hasil dari penggunaan kode tersebut.

Membuat Gambar Bergerak

Gambar bergerak dari kanan ke kiri

Kode html :
<marquee direction=”left” scrollamount=”2″><a href=”https://milano-ruus.blogspot.com” imageanchor=”1″ style=”margin-left: 1em; margin-right: 1em;”><img border=”0″ data-original-height=”430″ data-original-width=”539″ height=”155″ src=”https://1.bp.blogspot.com/-ImXqI_yA7gM/WqNAfeldaSI/AAAAAAAAARA/HbeQQnXThawuccOYvPuI6ICrH2lv1mC6wCPcBGAYYCw/s320/IMG_20180310_100905.jpg” width=”220″ /></a></marquee>Keterangan :

Membuat Tulisan Bergerak

Untuk membuat tulisan atau teks berjalan, caranya sama dengan membuat gambar bergerak. Hanya yang berbeda di sini yaitu sobat menampilkan tulisan atau teks yang bergerak.
Contoh tulisan bergerak yang lain dari marquee :
1. Bergerak Memantul
Tulisan Bergerak Zig-Zag (Diagonal) MemantulKode html :
<marquee direction=”up” scrollamount=”2″ behavior=”alternate” width=”90%”><marquee direction=”right” behavior=”alternate”><b>Tulisan Bergerak Zig-Zag (Diagonal) Memantul</b></marquee></marquee>2. Bergerak ke atas
Tulisan Bergerak Ke AtasKode html :
<marquee direction=”up” scrollamount=”2″><b>Tulisan Bergerak Ke Atas</b></marquee>3. Tulisan Bergerak Dengan Background Pink
Tulisan Bergerak Dengan Background PinkKode html :
<div style=”background: pink; border: 2px solid blue; color: white; font-size: 20px; font-weigth: bold; letter-spacing: 0.5em; padding: 15px;”><marquee direction=”left” scrollamount=”4″>Tulisan Bergerak Dengan Background Pink</marquee></div>Keterangan :

  • Dari ketiga contoh tulisan berjalan di atas, sobat bisa membuatnya berbeda dengan mengubah beberapa kode yang saya berikan warna tebal maupun warna merah dan biru.

Mungkin masih banyak lagi yang bisa sobat buat dengan menggunakan kode <marquee>, tapi pada kesempatan ini saya hanya memberikan gambaran atau contoh umum yang sering di cari teman-teman blogger pemula lainnya. Silahkan sobat aplikasikan, atau kembangkan kode-kode diatas menjadi lebih keren di blog tercinta yang sobat kelolah.

Demikian postingan saya kali ini, semoga bermanfaat untuk sobat pengunjung. Apabila ada yang salah, ada yang ingin sobat tambahkan atau juga berupa koreksi, silahkan tulis dalam kolom komentar.

free ssl certificate wordpress

Free SSL Certificate for WordPress

Secure the traffic on your WordPress website with a free shared SSL certificate from Cloudflare.

In this article, we’ll dive into SSL (Secure Sockets Layer) for WordPress websites, learning what it is, why it’s important, the different variations of SSL, and how to enable it for free on your WordPress website.

What Is SSL?

SSL is a “cryptographic protocol” which protects and secures data being transferred through a computer network; this transfer of information occurs between a website or online application and a visitor. If your website transmits and collects credit card information, you’re actually required by law to have an SSL connection in place; even if you don’t collect sensitive information through your website, it’s generally a best practice to have SSL in place.

As a website visitor, the easiest way to determine if your connection to a specific site is encrypted using SSL is that you’ll see a green lock on left side of the navigation bar in your browser. In addition, the URL will begin with “HTTPS” (Hypertext Transfer Protocol Secure), instead of “HTTP”. When sending information through a website or application that has SSL enabled, that data is encrypted, and snooping or hijacking by bad actors is prevented before reaching its final destination; typically the final destination for securely transmitted data via SSL is the server which hosts the website or application.

After the information has been successfully sent to the server, it uses a key to decrypt the data and complete the transaction. The keys used to encrypt and decrypt data are uniquely created for each connection a visitor initiates with the website or application, and is based on a shared secret, negotiated at the start of each website session; that shared secret is called a “handshake”.

Historically, it was only mission critical websites that required high levels of security, such as banks and government agencies that utilized SSL. Today, SSL is widespread and highly encouraged by Google as a tool to boost your SEO, protect the transmission of data across all Internet assets, and build trust in your website visitor

cara menghilangkan footer di admin wordpress

Siapa yang tidak familiar dengan WordPress? Sistem manajemen konten yang satu ini memiliki banyak sekali pengguna. Bahkan membuat dan mengembangkan website dengan WordPress terasa sangat mudah, berkat interface yang dipunyainya. Namun, tidak semua orang menyukai tulisan Powered by WordPress yang muncul di bagian footer. Ada beberapa tema yang menampilkan tulisan ini. Karena itu, tak heran jika sebagian pengguna ingin menghilangkan Powered by WordPress. Apalagi yang Anda jalankan adalah website bisnis, tentu menampilkan tulisan semacam itu sangat mengganggu profesionalitas situs.

Lalu, sudahkah Anda menemukan langkah atau cara menghilangkan Powered by WordPress yang ada di footer situs? Jangan khawatir, semua informasi terkait cara edit footer WordPress bisa Anda temukan di tutorial ini.

Isi

Yang Anda Butuhkan

Agar tutorial ini dapat dipahami dengan baik, sebaiknya Anda:

  • Login ke area admin WordPress.

Cara 1 – Menghilangkan Powered by WordPress via Tema atau Template

Sebagian besar pengguna pasti lebih menyukai tema yang menawarkan opsi cara edit footer WordPress atau cara menghilangkan Powered by WordPress. Anda bisa menemukanya di bagian pengaturan template. Perlu diketahui, pengaturannya berbeda, tergantung pada jenis-jenis tema yang tersedia. Untuk lebih memastikannya, cek customizer template WordPress.

  1. Buka browser dan login ke halaman admin WordPress: buka halaman ini dengan menambahkan /wp-admin di akhir domain Anda. Masukkan username dan password ke masing-masing kolom Username or Email dan Password dan klik tombol Log In.
  2. Arahkan kursor ke Appearance dan klik Customize untuk membuka opsi teks footer.
  3. Klik Site Identity. Nantinya tombol ini akan berada di posisi kedua dalam daftar.
  4. Pilih opsi yang diinginkan dari menu drop-down Footer Credit dan klik Save & Publish. Sebagai contoh, kami memilih Hide dan Anda akan lihat jika teks kredit footer sudah tak ditampilkan lagi di website. Setelah perubahan disimpan, tombol Save & Publish akan beralih ke Saved. Kini teks Powdered by WordPress sudah tidak muncu lagi di bagian bawah website.

Langkah 2 – Cara Menghilangkan Powdered by WordPress via PHP

Bisa jadi di beberapa tema, Anda tidak akan melihat opsi cara edit footer WordPress atau pilihan untuk menghilangkan powered by WordPress. Jangan khawatir, ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk meenghapus footer credit. Salah satunya adalah dengan memodifikasi kode footer.php dan menghilangkan Powered by WordPress.

  1. Login ke area administrator WordPress.
  2. Arahkan kursor ke Appearance dan klik Editor.
  3. Klik Theme Footer untuk membuka kode footer.php. Anda akan disediakan opsi atau pilihan yang muncul di kanan layar.
  4. Cari baris atau kalimat yang memuat Powered by. Baris ini bisa dengan mudah ditemukan karena footer.php tidak memuat banyak kode.
  5. Anda bisa mengedit atau menghapus semua baris atau kalimat tersebut. Berikut tampilan footer.php jika Anda menghapus line Powered by.
  6. Klik tombol Update File di kiri bawah layar untuk menyimpan perubahan yang dilakukan.

Teks Powdered by WordPress sekarang sudah hilang dari footer website Anda.

Langkah 3 – Cara Menghilangkan Powered by WordPress dengan CSS

CSS memang mudah digunakan dan dijalankan, tetapi berisiko membuat website Anda terkena penalti oleh Google dan mesin pencari lainnya. Sebenarnya, teknik ini sangat populer di kalangan spammer. Jika Anda menggunakan CSS, maka Google akan melakukan penalti terhadap link tersembunyi yang mengaplikasikan CSS. Sebaiknya terapkan langkah ini jika dua langkah di atas tidak juga mengatasi masalah yang Anda temui.

Apabila template WordPress tidak menyediakan custom CSS, maka Anda harus menginstall plugin tambahhan. Misalnya, Anda bisa menginstall Simple Custom CSS:

  1. Login ke area administrator WordPress.
  2. Cari tombol Custom CSS. Jika Anda sudah menginstall plugin Simple Custom CSS, maka tombol Custom CSS ada di bawah Appearance. Apabila template WordPress Anda sudah menyediakan opsi CSS, maka Anda bisa menemukannya di bawah Theme Options.
  3. Sembunyikan kredit footer dengan rule CSS display:none. Rule ini harus diaplikasikan ke class atau ID CSS tertentu, bergantng pada tema yang digunakan. Misalnya, class kredit footer default untuk tema Twenty Seventeen adalah .site-info. Anda dapat memanfaatkan tool Chrome Developer untuk mencari nama class/ID. Masukkan rule ke kolom dan klik tombol Update Custom CSS.

Kesimpulan

Di tutorial ini, Anda telah mempelajari tiga cara menghilangkan Powered by WordPress di footer:

  1. Menggunakan template
  2. Menggunakan PHP
  3. Menggunakan CSS.

Kami sarankan untuk menerapkan langkah di poin 1 dan 2. Jika kedua langkah di atas tidak juga membuahkan hasil, Anda bisa mencoba cara 3. Namun perlu diingat, jika menggunakan CSS, maka SEO website Anda akan terkena risikonya.

Seperti yang telah disebutkan pada langkah-langkah di atas, cara menghilangkan Powered by WordPress dari footer website Anda tidaklah susah. Ikuti saja langkah atau cara yang telah kami sediakan. Anda bisa melakukannya via area admin WordPress.

Post

Cara Meningkatkan Ukuran Maximum File Upload di WordPress

Pengenalan

WordPress memiliki fitur peng-upload media (media upload). Ini menjadikan kegiatan meng-upload file menjadi lebih mudah untuk dilakukan, tanpa perlu menggunakan aplikasi FTP atau File Manager. Semua file media yang ingin Anda miliki di blog, bisa Anda upload dengan mudah hanya dengan beberapa kali klik saja.

Namun, yang mungkin perlu kita ketahui bahwa, media upload menggunakan PHP untuk meng-upload file ke server. Sayangnya, ada batasan upload untuk ukuran file maksimal. Anda bisa memeriksa batas upload maksimal WordPress Anda melalui halaman admin, klik menu Media -> Add New.

WordPress Maximum Upload File Size Limit

Batasan ini bisa berbeda-beda, tergantung dari penyedia layanan hosting atau konfigurasi WordPress Anda. Biasanya, batasan upload file maksimal sangat lebih dari cukup untuk penggunaan WordPress normal. Namun bagaimana jika ternyata Anda mau meng-upload file video yang berkualitas tinggi atau file PDF yang berukuran besar melebihi batas tersebut? Bila Anda mencoba meng-upload file yang berukuran lebih besar daripada batas upload maksimal, maka Anda akan melihat pesan error this file exceeds the maximum upload size for this site.

WordPress file exceeds the maximum upload size for this site error

Ada beberapa variasi cara untuk menambah batas upload file di WordPress. Kita akan mempelajarinya dalam tutorial ini.

Isi

Yang Anda butuhkan

Sebelum memulai, yang Anda butuhkan adalah:

  • Akses ke control panel hosting Anda
  • Akses ke halaman administrator WordPress

Metode 1 – Meningkatkan max upload size di .htaccess

Banyak layanan hosting yang membolehkan pelanggannya untuk mengganti berbagai setting PHP melalui file .htaccess. Sehingga, dengan menerapkan rule php_value upload_max_filesize di file .htaccess, Anda bisa meningkatkan batas ukuran upload maksimal PHP.

Kita akan menggunakan File Manager untuk meng-edit file .htaccess, namun Anda juga bisa menggunakan aplikasi FTP sebagai alternatif. Anda bisa menemukan file .htaccess di dalam direktori yang sama dengan file WordPress Anda. Sebagai contoh, jika Anda bisa mengakses website Anda melalui alamat domainanda.com, WordPress dan .htaccess juga akan berada di folder public_html.

Setelah Anda menemukan file .htaccess, klik dan klik tombol Edit.

htaccesshostinger 1

Anda perlu menambahkan beberapa baris kode berikut di bagian paling bawah:

php_value upload_max_filesize 128M
php_value post_max_size 128M
php_value max_execution_time 300
php_value max_input_time 300

Setelah anda selesai, simpan perubahan dengan menekan tombol Save di ujung kiri atas.

htaccesscontent 1

Metode 2 – Mengkonfigurasi file php.ini

PENTING: Metode ini adalah yang paling sesuai digunakan jika Anda meletakkan WordPress Anda di VPS. Banyak layanan shared hosting yang tidak mengizinkan Anda untuk meng-edit file php.ini. Jika Anda menggunakan shared hosting, hubungi tim support hosting Anda untuk memastikan bahwa Anda bisa meng-edit file php.ini atau tidak.

Jika Anda tidak bisa menggunakan metode .htaccess, Anda bisa coba meningkatkannya dengan meng-edit file php.ini. Akses file Anda dengan menggunakan File Manager, FileZilla atau SSH (bila mendukung) dan cari file php.ini di direktori root Anda. Jika Anda tidak menemukan file tersebut, buat dan masukkan rule berikut:

upload_max_filesize = 128M
post_max_size = 128M
max_execution_time = 300

Setelah selesai, simpan perubahan Anda dan lihat lagi halaman administrator WordPress Anda, di menu Media -> Add New untuk memastikan perubahan.

Metode 3 – Mengganti batas ukuran upload maksimal di cPanel

Jika hosting yang Anda gunakan menggunakan cPanel dan mengizinkan perubahan setting PHP, Anda bisa dengan mudah meningkatkan batas tersebut melalui:

1. Akses cPanel Anda dan cari menu Select PHP Version di bagian Software.

wordpress increase max file size cpanel select php 1

2. Klik Change to PHP Options

wordpress increase max file size cpanel php settings 1

3. Ganti nilai post_max_size dan upload_max_filesize.

cpanelincrease 1

4. Klik tombol Save untuk menyimpan perubahan Anda.

Metode 4 – Memodifikasi file wp-config.php

Anda tidak perlu khawatir bila metode di atas tidak bisa Anda lakukan. Cara lainnya yang bisa Anda gunakan adalah menambahkan baris khusus berikut di file wp-config.php:

define('WP_MEMORY_LIMIT', '128M')

Akses file WordPress dengan File Manager atau aplikasi FTP, buka file wp-config.php dan tambahkan baris baru tersebut di bagian paling bawah file. Setelah selesai, nantinya file wp-config akan terlihat seperti ini:

wordpress wp config increase php upload 1

Kesimpulan

Setelah Anda menyelesaikan tutorial ini, Anda telah belajar bagaimana cara menambah ukuran upload file maksimal di WordPress dan Anda bisa meng-upload file yang lebih besar untuk seterusnya.

WordPress Upload Limit Increased